Ilmuwan Temukan Cara Bangkitkan Spesies Punah


Peneliti membuat kemajuan luar biasa yang mampu membawa manusia lebih dekat untuk membangkitkan spesies langka yang telah punah.
Rambut mammoth akan digunakan menjadi sumber DNA yang akan dijadikan untuk membuat kloning hewan besar purba itu.
Menyangkut DNA, ilmuwan mengetahui jika makhluk hidup yang telah punah seperti mammoth dan mastodon adalah tidak lebih daripada urutan empat huruf A, C, T dan G yang membuat cetak biru genetika atau kode kehidupan.
Kode untuk hewan yang sudah punah diperkirakan telah hilang juga bersama dengan terkuburnya hewan-hewan tersebut. Namun mesin di laboratorium DNA Smithsonian mulai mengerjakan hal-hal yang tidak mungkin terjadi.

“Studi DNA mampu menembus waktu 20 tahun lalu atau kurang. Ide bahwa DNA dari makhluk hidup yang telah punah dapat diciptakan ulang dari tulang fosil mempelajari sesuatu lebih jauh lagi,” kata profesor biologi molekuler dan genetika di Universitas Wisconsin Sean Carrol.
Spesimen tua yang telah terkubur jauh dalam museum sejarah alam seperti Smithsonian tiba-tiba menjadi penemuan potensial bagi informasi genetika.
Tahun 2009 lalu, dengan menggunakan beberapa gumpalan rambut mammoth yang seperti wol, ilmuwan dari Penn State mampu mengekstrak fragmen DNA yang cukup untuk menentukan kandungan genetikanya, membuat wol mammoth tersebut menjadi bagian tubuh hewan punah itu bisa dikodekan gennya.
Membangkitkan salah satu jenis hewan ini menjadi penting, dan ilmuwan mengatakan bahwa hal tersebut bisa menjadi rekayasa genetika terbaru.
Mengambil makhluk hidp yang berhubungan dengan mammoth, gajah misalnya, bisa menentukan semua tempat dimana perbedaan DNA antara gajah dengan mammoth dan kemudian memodifikasi DNA gajah agar cocok.
Tetapi hal tersebut belum bisa terealisir, jadi ilmuwan akan melakukan opsi kloning. Ketika ditanyakan kemungkinan mendapatkan DNA hewan punah seperti rambut wol mammoth untuk membuat klonnya, Carrol mengatakan, “Ya, saya kira kami akan bisa mendapatkan banyak hal dari DNA rambut mammoth.

0 komentar: